Berikut saya ingin berbagi ilmu tentang apa yang saya dapat di Perkuliahan.
- COST-PLUS PRICING
CONTOH:
Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk A untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan Full Costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran,perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut:
Biaya Produksi Rp 3.000.000.000
Biaya Administrasi dan umum 200.000.000
Biaya Pemasaran 300.000.000
Total biaya penuh Rp 3.500.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyakan dalam tingkat pengembalian investasi (rate of return on investment) adalah sebesar 25%.
Tentukan harga jual per kg dengan menggunakan metode Cost-Plus Pricing berdasarkan Pendekatan Full Costing
BACA JUGA : 6 CARA TEPAT PENGELOLAAN KEUANGAN ANAK MUDA !
JAWAB:
FULL COSTING
Perhitungan Markup:
Biaya Administrasi dan umum 200.000.000
Biaya Pemasaran 300.000.000
Laba yang diharapkan
(25% x Rp 4.000.000.000) 1.000.000.000 +
Jumlah (a) 1.500.000.000
Biaya Produksi (b) 3.000.000.000
% Markup = (a:b) = (1.5000.000.000 : 3.000.000.000) * 100% = 50%
Perhitungan Harga Jual:
Biaya produksi Rp 3.000.000.000
% Markup = 50% x 3.000.000.000 1.500.000.000 +
Jumlah harga jual 4.500.000.000
Volume produk 1.000.000 :
Harga Jual per kg Rp 4.500
BACA JUGA : 4 CARA MENENTUKAN HARGA JUAL YANG BENAR
VARIABLE COSTING
Dari data di atas, taksiran biaya penuh berdasarkan perhitungan variable costing
Biaya Variabel:
Biaya produksi variabel Rp2.000.000.000
Biaya administrasi dan umum variabel 50.000.000
Biaya pemasaran variabel 50.000.000
Total Biaya variabel 2.100.000.000
BACA JUGA : KONSEP DASAR PEMAHAMAN SAHAM, MUDAH DAN SIMPLE !
Biaya Tetap:
Biaya produksi tetap Rp1.000.000.000
Biaya administrasi dan umum tetap 150.000.000
Biaya pemasaran tetap 250.000.000
Total Biaya Tetap 1.400.000.000
Total Biaya Penuh 3.500.000.000
Perhitungan Persentase markup:
Biaya Tetap 1.400.000.000
Laba yang diharapkan (25% x 4.000.000.000) 1.000.000.000
BACA JUGA : CARA CERDAS MENGELOLA KEUANGAN PRIBADI DAN KELUARGA YANG BENAR!
Jumlah (a) 2.400.000.000
Biaya Variabel (b) 2.100.000.000
% Markup (a:b) 114,29%
Perhitungan Harga Jual
Biaya variabel 2.100.000.000 Rp 3.000.000.000
% Markup = 114,29% x 2.100.000.000 2.400.090.000
Jumlah harga jual 4.500.090.000 4.500.000.000
Volume produk 1.000.000 :
Harga Jual per kg Rp 4.500
Biaya tidak langsung:
BACA JUGA : SPIRITUAL COMPANY KEPEMIMPINAN !
Taksiran biaya tidak langsung selama tahun anggaran:
Gaji pengawas dan biaya tenaga kerja tidak langsung lain Rp xx
Biaya depresiasi aktiva tetap xx
Biaya asuransi xx
Biaya listrik xx
Biaya air xx
Biaya reparasi aktiva tetap xx
Biaya umum xx +
Jumlah biaya tidak langsung Rp xx
Perhitungan laba yang diharapkan
Taksiran jumlah aktiva pada awal tahun anggaran Rp xx
Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan (dalam %) xx (x)
Laba yang diharapkan per tahun Rp xx
BACA JUGA : 6 KONTRIBUSI NYATA DAN MUDAH YANG BISA KITA LAKUKAN AGAR NILAI RUPIAH KUAT !
Perhitungan markup
Biaya tidak langsung Rp xx
Laba yang diharapkan xx +
Jumlah Rp xx
Jam tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja langsung
dalam tahun anggaran xx (:)
Markup (dalam rupiah per jam TKL) atau % markup xx
CONTOH PENENTUAN HARGA JUAL WAKTU DAN BAHAN:
PT X berusaha dalam usaha bengkel mobil. Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga jual jasa reparasi untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan memiliki 2 departemen: Bengkel dan Toko Suku Cadang. Perusahaan mempekerjakan 6 mekanik dan 4 ahli listrik dalam Departemen Bengkel. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 300 hari @ 7 jam kerja per hari. Jumlah aktiva yang digunakan di Departemen Bengkel sebesar Rp 60.000.000,- sedangkan jumlah aktiva yang ditanamkan dalam Departemen Toko Suku Cadang adalah sebesar Rp 28.000.00,- Taksiran harga beli bahan dan suku cadang sebesar Rp 23.800.000,- Tarif kembalian investasi (ROI) yang diharapkan dalam tahun anggaran adalah 25%.
Taksiran jam kerja tenaga kerja langsung untuk tahun anggaran yang akan datang adalah sebagai berikut:
Upah tenaga kerja langsung:
(10 x 300 hari x 7 jam) @ Rp 1.500 per jam Rp31.500.000
Biaya kesejahteraan TKL:
Tunjangan kesehatan
10 orang x 12 bulan x Rp50.000,- Rp 6.000.000
Tunjangan kesejahteraan:
10 orang x 12 bulan x Rp25.000,- Rp 3.000.000 +
Jumlah biaya TKL Rp40.500.000
Jam TKL:
10 orang x 300 hari kerja x 7 jam kerja 21.000 jam :
Biaya TKL per jam Rp 1.929
Biaya Tidak Langsung Bengkel dianggarkan sebagai berikut:
Gaji pengawas dan TKTL lainnya Rp11.600.000
Biaya depresiasi aktiva tetap 2.200.000
Biaya asuransi 650.000
Biaya listrik 800.000
Biaya air 400.000
Biaya reparasi aktiva tetap 350.000
Biaya umum 500.000
Jumlah biaya tidak langsung Rp16.500.000
Biaya Tidak Langsung Toko Suku Cadang:
Gaji tenaga kerja toko Rp 9.000.000
Biaya listrik 700.000
Biaya kantor 300.000
Jumlah biaya tidak langsung toko Rp10.000.000
BACA JUGA : CONTOH LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN JASA PERSEWAAN BESERTA PENJELASAN !
Dalam memutuskan harga jual jenis jasa standar tertentu yang disediakan bagi pelanggan, manajer pemasaran PT X memperhitungkan harga jual sebagai berikut:
Misalkan untuk jenis jasa servis mesin yang terdiri dari pekerjaan ganti oli dan tune-up mesin memerlukan 2 orang mekanik dan 1 orang ahli listrik,yang masing-masing bekerja sebagai berikut:
Mekanik 1,0 jam orang*
Ahli listrik 1,5 jam orang
(*jam orang adalah hasil kali jam kerja dengan jumlah orang. Jam mekanik 1 jam orang berarti untuk pekerjaan servis mesin diperlukan 2 orang mekanik dengan jam kerja masing-masing ½ jam)
Tentukan:
- Persentase markup dari biaya tenaga kerja langsung
- Persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadang
- Harga jual jasa servis mesin
- Harga jual bahan dan suku cadang.
BACA JUGA : KISAH SINGKAT TENTANG PENTINGNYA INVESTASI BAGI DALAM NEGERI
JAWAB:
- Menghitung persentase markup dari BTKL:
Biaya tidak langsung bengkel Rp 16.500.000
Laba yang diharapkan:
(25% x Rp60.000.000) 15.000.000 +
Jumlah Rp 31.500.000
Biaya TKL 40.500.000 :
Persentase markup dari BTKL 78%
- Menghitung persentase markup dari harga beli bahan dan suku cadang
Biaya tidak langsung toko suku cadang:
Gaji tenaga kerja toko Rp 9.000.000
Biaya listrik 700.000
Biaya kantor 300.000
Jumlah biaya tidak langsung toko Rp10.000.000
Laba yang diharapkan (25% x 28.000.000) 7.000.000
Jumlah Rp17.000.000
Taksiran harga beli bahan dan suku cadang Rp 23.800.000 :
Persentase Markup dari harga beli bahan dan suku cadang71%
- Perhitungan harga jual jasa servis mesin
Biaya tenaga kerja langsung:
2,5 jam @ Rp 1.929 Rp 4.823
Markup : 78% x Rp4.823 3.726
Harga jual jasa servis mesin Rp 8.585
- Perhitungan harga jual bahan dan suku cadang
Jika seorang pelanggan memerlukan jasa servis mesin dan memerlukan 1 kaleng oli mesin yang harga fakturnya Rp10.000,- dan saringan oli (oil filter) yang harga fakturnya Rp8.000,- maka kepada pelanggan tersebut perusahaan akan membebankan harga jual jasa, bahan dan suku cadang sebesar:
Harga jual jasa servis mesin Rp 8.585
Harga bahan dan suku cadang Rp18.000
Markup dari harga bahan dan suku cadang
(71% x Rp18.000) Rp12.780
Harga jual bahan dan suku cadang Rp30.780
Jumlah hasil penjualan jasa servis mesin,
bahan dan suku cadang Rp39.365
LATIHAN
Anggaran biaya PT MULIA untuk tahun anggaran 2007 yang disusun berdasarkan kapasitas produksi dan pemasaran sebanyak 1.000.000 kg adalah sebagai berikut:
Biaya produksi variabel:
Biaya bahan baku Rp75.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 150.000.000
Biaya overhead pabrik variabel 175.000.000
Jumlah biaya produksi variabel Rp 400.000.000
Biaya non produksi variabel:
Biaya administrasi dan umum variabel Rp 100.000.000
Biaya pemasaran variabel 200.000.000
Jumlah biaya non produksi variabel Rp 300.000.000
Biaya Tetap:
Biaya overhead pabrik tetap Rp125.000.000
Biaya administrasi dan umum tetap 80.000.000
Biaya pemasaran tetap 135.000.000
Jumlah biaya tetap Rp340.000.000
Total biaya penuh Rp1.040.000.000
Diperkirakan dalam tahun anggaran,total aktiva yang digunakan dalam bisnis adalah sebesar Rp2.000.000.000,- Laba yang diharapkan dalam tahun anggaran tersebut adalah 25% dari total aktiva yang akan digunakan dalam bisnis. Manajer penentu harga menggunakan pendekatan variable costing dalam penentuan harga jual produk.
Diminta:
- Hitunglah harga jual per unit produk dalam tahun anggaran 2007 agar PT Mulia dapat memperoleh laba seperti yang diharapkan tersebut.
- Buktikan bahwa pada harga jual tersebut, perusahaan akan dapat memperoleh laba seperti yang diharapkan.
- Pada jumlah kuantitas penjualan minimum berapa perusahaan tidak mengalami kerugian à BEP
- Jika perusahaan menerima pesanan khusus sebanyak 20.000 kg, di luar yang direncanakan untuk diproduksi dan dipasarkan menurut anggaran tersebut, dan harga yang diminta pembeli sebesar Rp950,- per kg. Menurut pendapat saudara, dapatkah pesanan khusus tersebut diterima?. Jelaskan jawaban saudara.
jawaban untuk soal PT mulia tidak di postingkah???
SukaSuka
thanks banget ka. Bermanfaat bgt 🙂
SukaSuka
jumlah maksutnya apa yak?
SukaSuka
Assalamualaikum Kang Zaenal Mustopa,
salam Kenal,
Postingan ini Sungguh Bermanfaat Bagiku,
Terima Kasih
SukaSuka
Biaya Tidak Langsung Toko Suku Cadang:
Gaji tenaga kerja toko Rp 9.000.000
Biaya listrik 700.000
Biaya kantor 300.000
nominal untuk 3 komponen itu dapat dari mana ya?
SukaSuka